about my blog

my name is dewi,I hope I can share your information. ok! thank for you attention.

Contact Me

Pages

Selasa, 21 April 2015

Tips motivasi Diri Sendiri



Cara Mudah Memotivasi Diri Sendiri

Ungkapan lama menyatakan, “siapa cepat dia dapat!” Yup! Ungkapan tersebut sangat tepat menggambarkan kondisi dunia kerja di jaman sekarang. Di jaman serba instan ini, informasi mengalir secepat kilat. Demikian juga proses dan perubahan yang terjadi. Pesan dikirim dan diterima hanya dalam hitungan detik.
Kita harus cepat tanggap. Kita harus cepat dalam menanggapi pesanan pelanggan. Kita harus cepat mengerjakan pesanannya. Atau, jika kita karyawan yang bekerja di suatu perusahaan, kita harus cepat mengerjakan tugas yang diberikan kepada kita. Semakin cepat kita mengerjakan tugas, semakin klien terpuaskan, reputasi perusahaan pun semakin meningkat.
Singkatnya, di jaman sekarang, semua orang menginginkan “GPL” alias ga pake lama. Entah itu atasan atau pelanggan, semuanya mau GPL.
Celakanya, kita sering kurang termotivasi untuk mengerjakan tugas yang dipercayakan kepada kita. Kita kurang motivasi untuk disiplin dan rajin bekerja. Lebih parah lagi, kita menunda-nunda pekerjaan dan menunggu mood untuk mengerjakannya. Akibatnya, semuanya berantakan.
Mengapa berantakan? Karena, saat menunda pekerjaan, itu artinya kita menghalangi kesempatan perusahaan untuk memperoleh kepercayaan pelanggan. Pelanggan akan memilih perusahaan yang mengerjakan pesanannya tepat waktu. Hukum yang berlaku adalah siapa cepat dia dapat!
Saat kita malas mengerjakan tugas, kita menundanya hingga mood datang. Akibatnya, tugas rekan dan atasan kita terbengkalai. Saat tugas mereka terbengakalai, pesanan pelanggan akan tertunda. Akibatnya, pelanggan kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan tempat kita bekerja.



 






Kita akan dituding menjadi penyebab semua kekacauan yang terjadi. Kita dituding membawa nama buruk perusahaan. Kita dinilai sebagai karyawan yang malas, lelet, dan sebagainya.Hiiiiiih, ngeriii!!! Hehe, tidak mau, kan, kualitas Anda seperti itu? Yuk, cari tahu cara untuk memotivasi diri sendiri supaya tidak malas bekerja. Tapi sebelumnya, kita cari tahu dulu apa yang membuat kita kurang termotivasi. Jika ditelusuri, ada tiga penyebab utama kurangnya motivasi. Untuk mengetahui apa saja penyebab tersebut, mari kita simak uraian berikut.
1.     Kurang percaya diri
Kurangnya kepercayaan diri disebabkan kita terlalu memikirkan hasil. Kita takut jika hasil kita mengecewakan. Kita takut hasilnya tidak sempurna. Kita takut tidak mampu mengerjakan tugas tersebut. Dalam bukunya yang berjudul The Practicing Mind, Thomas Sterner, seorang master dalam banyak bidang, mengingatkan:
Most of the anxiety we experience in life comes from our feeling that there is an end point of perfection in everything that we involve ourselves with. Whatever or wherever that perfection may be, we are not. We continually examine, consciously or unconsciously, everything in our lives, compare it to what we feel is ideal, and then judge where we are in relation to that ideal.”
Inti dari apa yang ia katakan yaitu bahwa sebagian besar kecemasan yang kita alami datang dari persepsi akan adanya kesempurnaan absolut. Apa pun kesempurnaan itu, kita berpikir kita tidak akan mampu meraihnya. Kita terus-menerus membandingkan posisi kita dengan apa yang menurut kita ideal alias sempurna, dan menghakimi posisi kita terhadap kesempuraan tersebut.Dalam kaitannya dengan pekerjaan, kita selalu membandingkan proses dengan hasil atau goal yang diharapkan. Kita terus menerus menghakimi posisi kita terhadap goal yang diharapkan.Akibatnya, kita minder dan cemas tidak dapat mencapai goal yang sempurna seperti yang diharapkan.Nah, kecemasan dan ketidakpercayaan diri ini membuat kita tidak bersemangat untuk mengerjakan tugas.
2.     Kurang focus
Apabila kita tidak mengetahui tujuan kita mengerjakan sebuah tugas, kita pun menjadi malas untuk mengerjakannya. Mengapa? Karema, kita pikir itu hanya menyia-nyiakan waktu dan tenaga.
3.     Kurang petunjuk
Kurangnya petunjuk tentang bagaimana mengerjakan suatu tugas juga dapat mengurangi semangat kita untuk mengerjakannya. Kita kebingungan bagaimana harus memulainya. Akhirnya, kita menunda pekerjaan tersebut atau benar-benar meninggalkannya sama sekali.Nah, setelah mengetahui penyebab kurangnya motivasi, sekarang saatnya untuk mengetahui cara memotivasi diri berdasarkan penyebab tersebut.
Cara Memotivasi DiriBerikut ini beberapa cara untuk memotivasi diri berdasarkan sebab-sebab di atas.


1. Rubah perspektif
Pada bab sebelumnya, dijelaskan bahwa salah satu sebab kurangnya motivasi yaitu kurang percayaan diri. Nah, kurangnya kepercayaan diri ini disebabkan karena kita terlalu berfokus pada hasil, kita terlalu cemas terhadap hasil.Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan kecemasan ini? Jawabannya, rubah perspektif! Rubahlah perspektif kita dari result-oriented alias berorientasi pada hasil menjadi process-oriented alias berfokus pada proses.Thomas Sterner dalam buku The Practicing Mind memiliki nasihat yang sangat berharga mengenai process-oriented alias mengorientasikan aktivitas pada proses ketimbang hasil.“True perfection is both always evolving and always present within you, just like the flower. What you perceive as perfect is always relative to where you are in any area of your life,” tuturnya. Kesempurnaan sejati selalu berubah dan selalu hadir bersama diri kita, seperti bunga. Apa yang kita anggap sebagai kesempurnaan selalu berubah tergantung pada di mana kita berada.Nah, rubahlah perspektif Anda seperti yang disebutkan oleh Sterner, yaitu bahwa pencapaian, goal atau kesempurnaan bukanlah konsep yang absolut, melainkan selalu berubah seturut waktu.Goal kita waktu masih kanak-kanak adalah memiliki mainan yang bagus. Goal kita waktu menjadi siswa sekolah adalah menjadi juara kelas. Goal kita waktu lulus kuliah adalah mencari pekerjaan yang mapan.Dengan menyadari bahwa goal selalu berubah, kita pun tidak terpaku lagi pada hasil alias goal. Lebih jauh, kita akan berpandangan bahwa setiap langkah yang kita tapaki, setiap detik yang kita lewatkan untuk mengerjakan tugas kita merupakan pencapaian atau goal itu sendiri. Dengan demikian, kita dapat menikmati proses bekerja dengan senang dan gembira. Kita, yang tadinya malas, sekarang pun menjadi rajin mengerjakan tugas.Jangan khawatir bahwa ketika Anda mengimplementasikan process-oriented, proses kerja menjadi lambat. Pada kenyataannya, dengan menerapkan metode process-oriented, justru pekerjaan lebih cepat selesai.Ini bukanlah sesuatu yang mistis, melainkan dapat dinalar dengan logika. Saat kita menerapkan process-oriented, pikiran kita terbebas dari kecemasan memikirkan hasil. Nah, ini memberikan dampak positif bagi kinerja kita. Karena tidak dicemaskan oleh hasil, pikiran kita pun menjadi tenang. Saat pikiran tenang, proses kerja berjalan lancar.
2. Ingat kembali kesuksesan Anda
Problem kurangnya kepercayaan diri terhadap hasil yang akan Anda capai juga dapat dihilangkan dengan mengingat kembali kesuksesan Anda di masa lampau. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa Anda tidaklah seburuk atau sepayah yang Anda pikirkan sekarang. Jika di masa lalu Anda dapat mencapai prestasi, tentunya sekarang pun Anda dapat meraihnya lagi.Dengan demikian, kepercayaan diri Anda terdongkrak, dan Anda pun bersemangat mengerjakan tugas Anda
3. Bandingkan diri Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain
Untuk mendongkrak kepercayaan diri Anda, bandingkan diri Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain. Hal ini dikarenakan, jika Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain, yang Anda dapatkan bukan kepercayaan diri, melainkan justru keminderan melihat kesuksesan orang lain. Pikiran dan perasaan Anda cemas jikalau hasil yang Anda capai tidak dapat menyaingi atau mengimbangi hasil kerja orang lain.
Oleh karena itu, bandingkan diri Anda dengan diri Anda sendiri. Bandingkanlah diri Anda yang sekarang dengan diri Anda di masa lampau. Dengan begitu, Anda dapat mengingat bagaimana dulu Anda pernah memiliki gairah yang tinggi, memiliki kualitas hidup yang tinggi. Hal itu tentu akan mendongkrak kepercayaan diri dan semangat Anda.
4. Jangan takut salah
Saat kita memfokuskan diri pada hasil, tentu kita akan takut melakukan kesalahan. Kita takut jika hasilnya nanti tidak sempurna.Nah, oleh karena itu, saat Anda hendak mengerjakan pekerjaan, hilangkan perasaan takut salah. Dengan hilangnya perasaan ini, Anda akan tergerak untuk mengerjakannya karena tidak ada beban yang mengganggu pikiran Anda. Anggap saja Anda sedang mengerjakan hobi Anda yang tidak ada hubungannya dengan kelangsungan perusahaan tempat Anda bekerja atau tidak ada hubungannya dengan posisi Anda di perusahaan.Cara lain untuk menghilangkan rasa takut adalah sebagaimana yang dinasihatkan oleh Thomas Sterner dalam buku The Practicing Mind, yaitu dengan merubah perspektif kita mengenai goal atau hasil. Rubahlah perspektif kita bahwa goal adalah saat kita menjalani proses mengerjakan tugas kita, bukan hasil yang akan kita raih. Cara ini terbukti ampuh untuk menghilangkan kecemasan penulis mengenai hasil.Nah, jika cara ini ampuh bagi penulis, penulis yakin cara ini juga ampuh Anda terapkan.
5. Pikirkan tujuan Anda,Saat Anda malas mengerjakan tugas, pikirkan tujuan dari tugas tersebut. Pentingkah tugas tersebut bagi kelangsungan perusahaan tempat Anda bekerja? Apakah tugas tersebut tidak memengaruhi posisi Anda? Atau sebaliknya, Anda harus mengerjakan tugas tersebut demi mempertahankan posisi Anda?Dengan memikirkan kembali tujuan dari tugas yang hendak Anda kerjakan, Anda mengetahui manfaat yang akan Anda dapat dari mengerjakan tugas tersebut. Anda juga dapat mengtahui akibat dari meninggalkan tugas tersebut. Dengan demikian, Anda akan terdorong untuk segera melakukannya.
 6. Rencanakan tindakan Anda,Anda sering mengurungkan niat untuk mengerjakan tugas karena tidak tahu apa yang harus Anda lakukan. Anda bingung dari mana harus memulainya.Nah, untuk mengatasi masalah itu, rencanakan terlebih dulu tindakan Anda. Buatlah mind map mengenai rencana kerja Anda. Mind map bertujuan untuk memperjelas ide atau rencana Anda. Dengan mind map, ide yang tadinya abstrak menjadi jelas. Anda dapat dengan mudah melakukan pekerjaan Anda step by step sesuai dengan mind map yang Anda buat. Anda pun tahu dari mana Anda harus memulai langkah Anda. Dengan begitu, Anda bersemangat untuk mengerjakan tugas Anda.
 7. Bagi tugas menjadi beberapa bagian,Agar Anda tidak bingung mengerjakan tugas Anda, bagilah tugas tersebut menjadi beberapa bagian. Hal ini juga bertujuan agar Anda tidak terlalu terbebani dengan bayangan pekerjaan yang super duper berat dan susah dikerjakan.Dengan membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian, persepsi Anda mengenai tugas tersebut pun berubah, dari yang tadinya Anda mengangganpnya sebagai tugas yang berat menjadi tugas yang ringan. Fokus Anda pun bukan lagi pada goal akhir dari tugas tersebut, melainkan pada goal-goal kecil, yang Anda yakin Anda mampu mencapainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 21 April 2015

Tips motivasi Diri Sendiri



Cara Mudah Memotivasi Diri Sendiri

Ungkapan lama menyatakan, “siapa cepat dia dapat!” Yup! Ungkapan tersebut sangat tepat menggambarkan kondisi dunia kerja di jaman sekarang. Di jaman serba instan ini, informasi mengalir secepat kilat. Demikian juga proses dan perubahan yang terjadi. Pesan dikirim dan diterima hanya dalam hitungan detik.
Kita harus cepat tanggap. Kita harus cepat dalam menanggapi pesanan pelanggan. Kita harus cepat mengerjakan pesanannya. Atau, jika kita karyawan yang bekerja di suatu perusahaan, kita harus cepat mengerjakan tugas yang diberikan kepada kita. Semakin cepat kita mengerjakan tugas, semakin klien terpuaskan, reputasi perusahaan pun semakin meningkat.
Singkatnya, di jaman sekarang, semua orang menginginkan “GPL” alias ga pake lama. Entah itu atasan atau pelanggan, semuanya mau GPL.
Celakanya, kita sering kurang termotivasi untuk mengerjakan tugas yang dipercayakan kepada kita. Kita kurang motivasi untuk disiplin dan rajin bekerja. Lebih parah lagi, kita menunda-nunda pekerjaan dan menunggu mood untuk mengerjakannya. Akibatnya, semuanya berantakan.
Mengapa berantakan? Karena, saat menunda pekerjaan, itu artinya kita menghalangi kesempatan perusahaan untuk memperoleh kepercayaan pelanggan. Pelanggan akan memilih perusahaan yang mengerjakan pesanannya tepat waktu. Hukum yang berlaku adalah siapa cepat dia dapat!
Saat kita malas mengerjakan tugas, kita menundanya hingga mood datang. Akibatnya, tugas rekan dan atasan kita terbengkalai. Saat tugas mereka terbengakalai, pesanan pelanggan akan tertunda. Akibatnya, pelanggan kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan tempat kita bekerja.



 






Kita akan dituding menjadi penyebab semua kekacauan yang terjadi. Kita dituding membawa nama buruk perusahaan. Kita dinilai sebagai karyawan yang malas, lelet, dan sebagainya.Hiiiiiih, ngeriii!!! Hehe, tidak mau, kan, kualitas Anda seperti itu? Yuk, cari tahu cara untuk memotivasi diri sendiri supaya tidak malas bekerja. Tapi sebelumnya, kita cari tahu dulu apa yang membuat kita kurang termotivasi. Jika ditelusuri, ada tiga penyebab utama kurangnya motivasi. Untuk mengetahui apa saja penyebab tersebut, mari kita simak uraian berikut.
1.     Kurang percaya diri
Kurangnya kepercayaan diri disebabkan kita terlalu memikirkan hasil. Kita takut jika hasil kita mengecewakan. Kita takut hasilnya tidak sempurna. Kita takut tidak mampu mengerjakan tugas tersebut. Dalam bukunya yang berjudul The Practicing Mind, Thomas Sterner, seorang master dalam banyak bidang, mengingatkan:
Most of the anxiety we experience in life comes from our feeling that there is an end point of perfection in everything that we involve ourselves with. Whatever or wherever that perfection may be, we are not. We continually examine, consciously or unconsciously, everything in our lives, compare it to what we feel is ideal, and then judge where we are in relation to that ideal.”
Inti dari apa yang ia katakan yaitu bahwa sebagian besar kecemasan yang kita alami datang dari persepsi akan adanya kesempurnaan absolut. Apa pun kesempurnaan itu, kita berpikir kita tidak akan mampu meraihnya. Kita terus-menerus membandingkan posisi kita dengan apa yang menurut kita ideal alias sempurna, dan menghakimi posisi kita terhadap kesempuraan tersebut.Dalam kaitannya dengan pekerjaan, kita selalu membandingkan proses dengan hasil atau goal yang diharapkan. Kita terus menerus menghakimi posisi kita terhadap goal yang diharapkan.Akibatnya, kita minder dan cemas tidak dapat mencapai goal yang sempurna seperti yang diharapkan.Nah, kecemasan dan ketidakpercayaan diri ini membuat kita tidak bersemangat untuk mengerjakan tugas.
2.     Kurang focus
Apabila kita tidak mengetahui tujuan kita mengerjakan sebuah tugas, kita pun menjadi malas untuk mengerjakannya. Mengapa? Karema, kita pikir itu hanya menyia-nyiakan waktu dan tenaga.
3.     Kurang petunjuk
Kurangnya petunjuk tentang bagaimana mengerjakan suatu tugas juga dapat mengurangi semangat kita untuk mengerjakannya. Kita kebingungan bagaimana harus memulainya. Akhirnya, kita menunda pekerjaan tersebut atau benar-benar meninggalkannya sama sekali.Nah, setelah mengetahui penyebab kurangnya motivasi, sekarang saatnya untuk mengetahui cara memotivasi diri berdasarkan penyebab tersebut.
Cara Memotivasi DiriBerikut ini beberapa cara untuk memotivasi diri berdasarkan sebab-sebab di atas.


1. Rubah perspektif
Pada bab sebelumnya, dijelaskan bahwa salah satu sebab kurangnya motivasi yaitu kurang percayaan diri. Nah, kurangnya kepercayaan diri ini disebabkan karena kita terlalu berfokus pada hasil, kita terlalu cemas terhadap hasil.Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan kecemasan ini? Jawabannya, rubah perspektif! Rubahlah perspektif kita dari result-oriented alias berorientasi pada hasil menjadi process-oriented alias berfokus pada proses.Thomas Sterner dalam buku The Practicing Mind memiliki nasihat yang sangat berharga mengenai process-oriented alias mengorientasikan aktivitas pada proses ketimbang hasil.“True perfection is both always evolving and always present within you, just like the flower. What you perceive as perfect is always relative to where you are in any area of your life,” tuturnya. Kesempurnaan sejati selalu berubah dan selalu hadir bersama diri kita, seperti bunga. Apa yang kita anggap sebagai kesempurnaan selalu berubah tergantung pada di mana kita berada.Nah, rubahlah perspektif Anda seperti yang disebutkan oleh Sterner, yaitu bahwa pencapaian, goal atau kesempurnaan bukanlah konsep yang absolut, melainkan selalu berubah seturut waktu.Goal kita waktu masih kanak-kanak adalah memiliki mainan yang bagus. Goal kita waktu menjadi siswa sekolah adalah menjadi juara kelas. Goal kita waktu lulus kuliah adalah mencari pekerjaan yang mapan.Dengan menyadari bahwa goal selalu berubah, kita pun tidak terpaku lagi pada hasil alias goal. Lebih jauh, kita akan berpandangan bahwa setiap langkah yang kita tapaki, setiap detik yang kita lewatkan untuk mengerjakan tugas kita merupakan pencapaian atau goal itu sendiri. Dengan demikian, kita dapat menikmati proses bekerja dengan senang dan gembira. Kita, yang tadinya malas, sekarang pun menjadi rajin mengerjakan tugas.Jangan khawatir bahwa ketika Anda mengimplementasikan process-oriented, proses kerja menjadi lambat. Pada kenyataannya, dengan menerapkan metode process-oriented, justru pekerjaan lebih cepat selesai.Ini bukanlah sesuatu yang mistis, melainkan dapat dinalar dengan logika. Saat kita menerapkan process-oriented, pikiran kita terbebas dari kecemasan memikirkan hasil. Nah, ini memberikan dampak positif bagi kinerja kita. Karena tidak dicemaskan oleh hasil, pikiran kita pun menjadi tenang. Saat pikiran tenang, proses kerja berjalan lancar.
2. Ingat kembali kesuksesan Anda
Problem kurangnya kepercayaan diri terhadap hasil yang akan Anda capai juga dapat dihilangkan dengan mengingat kembali kesuksesan Anda di masa lampau. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa Anda tidaklah seburuk atau sepayah yang Anda pikirkan sekarang. Jika di masa lalu Anda dapat mencapai prestasi, tentunya sekarang pun Anda dapat meraihnya lagi.Dengan demikian, kepercayaan diri Anda terdongkrak, dan Anda pun bersemangat mengerjakan tugas Anda
3. Bandingkan diri Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain
Untuk mendongkrak kepercayaan diri Anda, bandingkan diri Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain. Hal ini dikarenakan, jika Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain, yang Anda dapatkan bukan kepercayaan diri, melainkan justru keminderan melihat kesuksesan orang lain. Pikiran dan perasaan Anda cemas jikalau hasil yang Anda capai tidak dapat menyaingi atau mengimbangi hasil kerja orang lain.
Oleh karena itu, bandingkan diri Anda dengan diri Anda sendiri. Bandingkanlah diri Anda yang sekarang dengan diri Anda di masa lampau. Dengan begitu, Anda dapat mengingat bagaimana dulu Anda pernah memiliki gairah yang tinggi, memiliki kualitas hidup yang tinggi. Hal itu tentu akan mendongkrak kepercayaan diri dan semangat Anda.
4. Jangan takut salah
Saat kita memfokuskan diri pada hasil, tentu kita akan takut melakukan kesalahan. Kita takut jika hasilnya nanti tidak sempurna.Nah, oleh karena itu, saat Anda hendak mengerjakan pekerjaan, hilangkan perasaan takut salah. Dengan hilangnya perasaan ini, Anda akan tergerak untuk mengerjakannya karena tidak ada beban yang mengganggu pikiran Anda. Anggap saja Anda sedang mengerjakan hobi Anda yang tidak ada hubungannya dengan kelangsungan perusahaan tempat Anda bekerja atau tidak ada hubungannya dengan posisi Anda di perusahaan.Cara lain untuk menghilangkan rasa takut adalah sebagaimana yang dinasihatkan oleh Thomas Sterner dalam buku The Practicing Mind, yaitu dengan merubah perspektif kita mengenai goal atau hasil. Rubahlah perspektif kita bahwa goal adalah saat kita menjalani proses mengerjakan tugas kita, bukan hasil yang akan kita raih. Cara ini terbukti ampuh untuk menghilangkan kecemasan penulis mengenai hasil.Nah, jika cara ini ampuh bagi penulis, penulis yakin cara ini juga ampuh Anda terapkan.
5. Pikirkan tujuan Anda,Saat Anda malas mengerjakan tugas, pikirkan tujuan dari tugas tersebut. Pentingkah tugas tersebut bagi kelangsungan perusahaan tempat Anda bekerja? Apakah tugas tersebut tidak memengaruhi posisi Anda? Atau sebaliknya, Anda harus mengerjakan tugas tersebut demi mempertahankan posisi Anda?Dengan memikirkan kembali tujuan dari tugas yang hendak Anda kerjakan, Anda mengetahui manfaat yang akan Anda dapat dari mengerjakan tugas tersebut. Anda juga dapat mengtahui akibat dari meninggalkan tugas tersebut. Dengan demikian, Anda akan terdorong untuk segera melakukannya.
 6. Rencanakan tindakan Anda,Anda sering mengurungkan niat untuk mengerjakan tugas karena tidak tahu apa yang harus Anda lakukan. Anda bingung dari mana harus memulainya.Nah, untuk mengatasi masalah itu, rencanakan terlebih dulu tindakan Anda. Buatlah mind map mengenai rencana kerja Anda. Mind map bertujuan untuk memperjelas ide atau rencana Anda. Dengan mind map, ide yang tadinya abstrak menjadi jelas. Anda dapat dengan mudah melakukan pekerjaan Anda step by step sesuai dengan mind map yang Anda buat. Anda pun tahu dari mana Anda harus memulai langkah Anda. Dengan begitu, Anda bersemangat untuk mengerjakan tugas Anda.
 7. Bagi tugas menjadi beberapa bagian,Agar Anda tidak bingung mengerjakan tugas Anda, bagilah tugas tersebut menjadi beberapa bagian. Hal ini juga bertujuan agar Anda tidak terlalu terbebani dengan bayangan pekerjaan yang super duper berat dan susah dikerjakan.Dengan membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian, persepsi Anda mengenai tugas tersebut pun berubah, dari yang tadinya Anda mengangganpnya sebagai tugas yang berat menjadi tugas yang ringan. Fokus Anda pun bukan lagi pada goal akhir dari tugas tersebut, melainkan pada goal-goal kecil, yang Anda yakin Anda mampu mencapainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar