Cara Mudah
Memotivasi Diri Sendiri
Ungkapan lama menyatakan, “siapa cepat dia dapat!” Yup! Ungkapan tersebut sangat tepat menggambarkan kondisi dunia kerja di jaman sekarang. Di jaman serba instan ini, informasi mengalir secepat kilat. Demikian juga proses dan perubahan yang terjadi. Pesan dikirim dan diterima hanya dalam hitungan detik.
Kita
harus cepat tanggap. Kita harus cepat dalam menanggapi pesanan pelanggan. Kita
harus cepat mengerjakan pesanannya. Atau, jika kita karyawan yang bekerja di
suatu perusahaan, kita harus cepat mengerjakan tugas yang diberikan kepada
kita. Semakin cepat kita mengerjakan tugas, semakin klien terpuaskan, reputasi
perusahaan pun semakin meningkat.
Singkatnya,
di jaman sekarang, semua orang menginginkan “GPL” alias ga pake lama.
Entah itu atasan atau pelanggan, semuanya mau GPL.
Celakanya,
kita sering kurang termotivasi untuk mengerjakan tugas yang dipercayakan kepada
kita. Kita kurang motivasi untuk disiplin dan rajin bekerja. Lebih parah lagi,
kita menunda-nunda pekerjaan dan menunggu mood untuk mengerjakannya.
Akibatnya, semuanya berantakan.
Mengapa
berantakan? Karena, saat menunda pekerjaan, itu artinya kita menghalangi
kesempatan perusahaan untuk memperoleh kepercayaan pelanggan. Pelanggan akan
memilih perusahaan yang mengerjakan pesanannya tepat waktu. Hukum yang berlaku
adalah siapa cepat dia dapat!
Saat
kita malas mengerjakan tugas, kita menundanya hingga mood datang.
Akibatnya, tugas rekan dan atasan kita terbengkalai. Saat tugas mereka
terbengakalai, pesanan pelanggan akan tertunda. Akibatnya, pelanggan kehilangan
kepercayaan terhadap perusahaan tempat kita bekerja.
Kita akan dituding menjadi penyebab
semua kekacauan yang terjadi. Kita dituding membawa nama buruk perusahaan. Kita
dinilai sebagai karyawan yang malas, lelet, dan sebagainya.Hiiiiiih,
ngeriii!!! Hehe, tidak mau, kan, kualitas Anda seperti itu? Yuk, cari tahu cara untuk memotivasi diri sendiri supaya tidak malas
bekerja. Tapi sebelumnya, kita cari tahu dulu apa yang membuat kita kurang
termotivasi. Jika ditelusuri, ada tiga penyebab utama kurangnya motivasi. Untuk
mengetahui apa saja penyebab tersebut, mari kita simak uraian berikut.
1.
Kurang
percaya diri
Kurangnya
kepercayaan diri disebabkan kita terlalu memikirkan hasil. Kita takut jika
hasil kita mengecewakan. Kita takut hasilnya tidak sempurna. Kita takut tidak
mampu mengerjakan tugas tersebut. Dalam bukunya yang berjudul The Practicing
Mind, Thomas Sterner, seorang master dalam banyak bidang, mengingatkan:
“Most of the anxiety we
experience in life comes from our feeling that there is an end point of
perfection in everything that we involve ourselves with. Whatever or wherever
that perfection may be, we are not.
We continually examine, consciously or unconsciously, everything in
our lives, compare it to what we feel is ideal, and then judge where we are in
relation to that ideal.”
Inti dari apa yang ia katakan yaitu
bahwa sebagian besar kecemasan yang kita alami datang dari persepsi akan adanya
kesempurnaan absolut. Apa pun kesempurnaan itu, kita berpikir kita tidak akan
mampu meraihnya. Kita terus-menerus membandingkan posisi kita dengan apa yang
menurut kita ideal alias sempurna, dan menghakimi posisi kita terhadap
kesempuraan tersebut.Dalam kaitannya dengan pekerjaan, kita selalu
membandingkan proses dengan hasil atau goal yang diharapkan. Kita terus
menerus menghakimi posisi kita terhadap goal yang diharapkan.Akibatnya,
kita minder dan cemas tidak dapat mencapai goal yang sempurna seperti
yang diharapkan.Nah, kecemasan dan ketidakpercayaan diri ini membuat kita
tidak bersemangat untuk mengerjakan tugas.
2.
Kurang focus
Apabila kita tidak mengetahui tujuan kita mengerjakan sebuah
tugas, kita pun menjadi malas untuk mengerjakannya. Mengapa? Karema, kita pikir
itu hanya menyia-nyiakan waktu dan tenaga.
3.
Kurang
petunjuk
Kurangnya petunjuk tentang bagaimana mengerjakan suatu tugas
juga dapat mengurangi semangat kita untuk mengerjakannya. Kita kebingungan
bagaimana harus memulainya. Akhirnya, kita menunda pekerjaan tersebut atau
benar-benar meninggalkannya sama sekali.Nah, setelah mengetahui penyebab
kurangnya motivasi, sekarang saatnya untuk mengetahui cara memotivasi diri
berdasarkan penyebab tersebut.
Cara Memotivasi DiriBerikut
ini beberapa cara untuk memotivasi diri berdasarkan sebab-sebab di atas.
1.
Rubah perspektif
Pada
bab sebelumnya, dijelaskan bahwa salah satu sebab kurangnya motivasi yaitu kurang percayaan diri. Nah, kurangnya kepercayaan
diri ini disebabkan karena kita terlalu berfokus pada hasil, kita terlalu cemas
terhadap hasil.Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan
kecemasan ini? Jawabannya, rubah perspektif! Rubahlah perspektif kita dari result-oriented
alias berorientasi pada hasil menjadi process-oriented alias berfokus
pada proses.Thomas Sterner dalam buku The Practicing Mind memiliki
nasihat yang sangat berharga mengenai process-oriented alias
mengorientasikan aktivitas pada proses ketimbang hasil.“True
perfection is both always evolving and always present within you, just like the
flower. What you perceive as perfect is always relative to where you are in any
area of your life,” tuturnya. Kesempurnaan sejati selalu berubah dan selalu
hadir bersama diri kita, seperti bunga. Apa yang kita anggap sebagai
kesempurnaan selalu berubah tergantung pada di mana kita berada.Nah, rubahlah
perspektif Anda seperti yang disebutkan oleh Sterner, yaitu bahwa pencapaian, goal
atau kesempurnaan bukanlah konsep yang absolut, melainkan selalu berubah
seturut waktu.Goal kita waktu masih kanak-kanak adalah memiliki mainan
yang bagus. Goal kita waktu menjadi siswa sekolah adalah menjadi juara
kelas. Goal kita waktu lulus kuliah adalah mencari pekerjaan yang mapan.Dengan
menyadari bahwa goal selalu berubah, kita pun tidak terpaku lagi
pada hasil alias goal. Lebih jauh, kita akan berpandangan bahwa setiap
langkah yang kita tapaki, setiap detik yang kita lewatkan untuk mengerjakan
tugas kita merupakan pencapaian atau goal itu sendiri. Dengan demikian,
kita dapat menikmati proses bekerja dengan senang dan gembira. Kita, yang
tadinya malas, sekarang pun menjadi rajin mengerjakan tugas.Jangan khawatir
bahwa ketika Anda mengimplementasikan process-oriented, proses kerja
menjadi lambat. Pada kenyataannya, dengan menerapkan metode process-oriented,
justru pekerjaan lebih cepat selesai.Ini bukanlah sesuatu yang mistis,
melainkan dapat dinalar dengan logika. Saat kita menerapkan process-oriented,
pikiran kita terbebas dari kecemasan memikirkan hasil. Nah, ini memberikan
dampak positif bagi kinerja kita. Karena tidak dicemaskan oleh hasil, pikiran
kita pun menjadi tenang. Saat pikiran tenang, proses kerja berjalan lancar.
2.
Ingat kembali kesuksesan Anda
Problem
kurangnya kepercayaan diri terhadap hasil yang akan Anda capai juga dapat
dihilangkan dengan mengingat kembali kesuksesan Anda di masa lampau. Hal ini
bertujuan untuk mengingatkan bahwa Anda tidaklah seburuk atau sepayah yang Anda
pikirkan sekarang. Jika di masa lalu Anda dapat mencapai prestasi, tentunya
sekarang pun Anda dapat meraihnya lagi.Dengan demikian, kepercayaan diri Anda
terdongkrak, dan Anda pun bersemangat mengerjakan tugas Anda
3.
Bandingkan diri Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain
Untuk
mendongkrak kepercayaan diri Anda, bandingkan diri Anda dengan diri sendiri,
bukan dengan orang lain. Hal ini dikarenakan, jika Anda membandingkan diri Anda
dengan orang lain, yang Anda dapatkan bukan kepercayaan diri, melainkan justru
keminderan melihat kesuksesan orang lain. Pikiran dan perasaan Anda cemas
jikalau hasil yang Anda capai tidak dapat menyaingi atau mengimbangi hasil
kerja orang lain.
Oleh
karena itu, bandingkan diri Anda dengan diri Anda sendiri. Bandingkanlah diri
Anda yang sekarang dengan diri Anda di masa lampau. Dengan begitu, Anda dapat
mengingat bagaimana dulu Anda pernah memiliki gairah yang tinggi, memiliki
kualitas hidup yang tinggi. Hal itu tentu akan mendongkrak kepercayaan diri dan
semangat Anda.
4.
Jangan takut salah
Saat
kita memfokuskan diri pada hasil, tentu kita akan takut melakukan kesalahan.
Kita takut jika hasilnya nanti tidak sempurna.Nah, oleh karena itu, saat Anda
hendak mengerjakan pekerjaan, hilangkan perasaan takut salah. Dengan
hilangnya perasaan ini, Anda akan tergerak untuk mengerjakannya karena tidak ada
beban yang mengganggu pikiran Anda. Anggap saja Anda sedang mengerjakan hobi
Anda yang tidak ada hubungannya dengan kelangsungan perusahaan tempat Anda
bekerja atau tidak ada hubungannya dengan posisi Anda di perusahaan.Cara lain
untuk menghilangkan rasa takut adalah sebagaimana yang dinasihatkan oleh Thomas
Sterner dalam buku The Practicing Mind, yaitu dengan merubah perspektif
kita mengenai goal atau hasil. Rubahlah perspektif kita bahwa goal
adalah saat kita menjalani proses mengerjakan tugas kita, bukan hasil yang akan
kita raih. Cara ini terbukti ampuh untuk menghilangkan kecemasan penulis
mengenai hasil.Nah, jika cara ini ampuh bagi penulis, penulis yakin cara ini
juga ampuh Anda terapkan.
5. Pikirkan tujuan Anda,Saat
Anda malas mengerjakan tugas, pikirkan tujuan dari tugas tersebut. Pentingkah
tugas tersebut bagi kelangsungan perusahaan tempat Anda bekerja? Apakah tugas
tersebut tidak memengaruhi posisi Anda? Atau sebaliknya, Anda harus mengerjakan
tugas tersebut demi mempertahankan posisi Anda?Dengan memikirkan kembali tujuan
dari tugas yang hendak Anda kerjakan, Anda mengetahui manfaat yang akan Anda
dapat dari mengerjakan tugas tersebut. Anda juga dapat mengtahui akibat dari
meninggalkan tugas tersebut. Dengan demikian, Anda akan terdorong untuk segera
melakukannya.
6. Rencanakan tindakan Anda,Anda sering mengurungkan niat untuk mengerjakan tugas karena
tidak tahu apa yang harus Anda lakukan. Anda bingung dari mana harus
memulainya.Nah, untuk mengatasi masalah itu, rencanakan terlebih dulu tindakan
Anda. Buatlah mind map mengenai rencana kerja Anda. Mind
map bertujuan untuk memperjelas ide atau rencana Anda. Dengan mind map,
ide yang tadinya abstrak menjadi jelas. Anda dapat dengan mudah melakukan
pekerjaan Anda step by step sesuai dengan mind map yang Anda
buat. Anda pun tahu dari mana Anda harus memulai langkah Anda. Dengan begitu,
Anda bersemangat untuk mengerjakan tugas Anda.
7. Bagi tugas menjadi beberapa bagian,Agar Anda tidak bingung mengerjakan tugas Anda, bagilah
tugas tersebut menjadi beberapa bagian. Hal ini juga bertujuan agar Anda tidak
terlalu terbebani dengan bayangan pekerjaan yang super duper berat dan susah
dikerjakan.Dengan membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian, persepsi Anda
mengenai tugas tersebut pun berubah, dari yang tadinya Anda mengangganpnya
sebagai tugas yang berat menjadi tugas yang ringan. Fokus Anda pun bukan lagi pada
goal akhir dari tugas tersebut, melainkan pada goal-goal kecil,
yang Anda yakin Anda mampu mencapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar